4/27/2018

0821 3765 4724 Pemuda dan Budaya


Perias Pengantin di Semarang, Rias Pengantin di Semarang, Pengantin Padang di Semarang, Entertainer Wedding di Semarang, Paket Pernikahan Semarang 



Pemuda dan Budaya
Berbicara Pemuda..saya merasa kembali muda,teringat dulu ketika muda.masa masa usia 20 an,dimana semangat saya tidak bisa dihentikan waktu,betapa seringnya selisih paham dengan orang tua saya,karena merasa orang tua saya tidak sinergi dengan semangat saya,yang saya sendiripun tidak tau bagaimana membendungnya,karena keingin tahuan  yang besar,secara belum ada media social di masa muda saya,dan satu satu hiburan hanya televisi local dan menari untuk menyeimbangkan energy dan emosi muda.

40 tahun kemudian,,,

Budaya kata yang jarang terdengar dari generasi muda sekarang,anak lelaki saya 21 tahun usianya.ketika saya srempet dikit tentang budaya hanya “iya tau”,merencanakan mengajak ke kraton yang notabene ada sebagian di darah mereka,cukup kecewa dengan jawaban “mau ngapain,apa yang diliat,kuno”secara saya masih suka dan mencintai sesuatu yang kuno,apa yang salah.siapa yang salah..sedikit terobati ketika si kecil luwes menari dengan gerakan ala kadarnya,ketika mencari di goggle terdekat menyalurkan bakat sikecil,tidak bisa saya temui,,,Pemuda dan Budaya dimanakah mereka? ada apa dengan mereka? ketika media social dapat menjangkau seluruh pelosok negeri dan setiap sudut dunia, kenapa berlomba mencari budaya lain? sedangkan budaya kita sendiri beraneka ragam, Tarian sendra tari Rama dan shinta 80 persen penonton manca Negara, festival tari dan budaya hanya dihadiri para generasi muda yang memilih jalurnya untuk memilih jurusan tersebut sebagai jalan hidupnya, sepersepuluh dari jumlah generasi muda Indonesia, ketika para generasi muda yang peduli budaya Indonesia mengelar pagelaran di Negara sendiri yang ramai mengapresiasi generasi muda pertukaran pelajar dari luar negeri, ketika generasi muda kita yang menuntut ilmu di luar negeri masih bangga menampilkan budaya mereka, bangga mengunakan pakaian daerah mereka di luar negeri, masih banyak generasi muda di negeri sendiri, yang malu dikatakan kuno ketika menonton pagelaran tari, malu dikatakan tidak modis ketika berpakaian adat. tetapi tidak malu bergaya gaya ala artis korea. sedikit kontibusi akan berdampak banyak untuk Indonesia, ketika tidak hanya di hari jumat mengunakan batik.

1 pagelaran budaya di hari jumat di setiap instansi pemerintah dan swasta
Apakah generasi muda bisa dan sanggup mewujudkanya
Untuk anak dan cucu kita nantinya
1 uploud di media social pagelaran budaya setiap jumat berdampak besar untuk Indonesia

Penulis R. Ngt Bintari Saptanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar