Perias Pengantin di Semarang, Rias Pengantin di Semarang, Pengantin Padang di Semarang, Entertainer Wedding di Semarang, Paket Pernikahan Semarang
Pemuda dan Budaya
Berbicara Pemuda..saya merasa kembali
muda,teringat dulu ketika muda.masa masa usia 20 an,dimana semangat saya tidak
bisa dihentikan waktu,betapa seringnya selisih paham dengan orang tua
saya,karena merasa orang tua saya tidak sinergi dengan semangat saya,yang saya
sendiripun tidak tau bagaimana membendungnya,karena keingin tahuan yang besar,secara belum ada media social di
masa muda saya,dan satu satu hiburan hanya televisi local dan menari untuk
menyeimbangkan energy dan emosi muda.
40 tahun kemudian,,,
Budaya kata yang jarang terdengar dari generasi
muda sekarang,anak lelaki saya 21 tahun usianya.ketika saya srempet dikit
tentang budaya hanya “iya tau”,merencanakan mengajak ke kraton yang notabene
ada sebagian di darah mereka,cukup kecewa dengan jawaban “mau ngapain,apa yang
diliat,kuno”secara saya masih suka dan mencintai sesuatu yang
kuno,apa yang salah.siapa yang salah..sedikit terobati ketika si kecil luwes
menari dengan gerakan ala kadarnya,ketika mencari di goggle terdekat
menyalurkan bakat sikecil,tidak bisa saya temui,,,Pemuda dan Budaya dimanakah
mereka? ada apa dengan mereka? ketika media social dapat menjangkau seluruh
pelosok negeri dan setiap sudut dunia, kenapa berlomba
mencari budaya lain? sedangkan budaya kita sendiri
beraneka ragam, Tarian sendra tari Rama dan shinta 80 persen penonton manca Negara, festival tari dan budaya hanya dihadiri para
generasi muda yang memilih jalurnya untuk memilih jurusan tersebut sebagai
jalan hidupnya, sepersepuluh dari jumlah generasi muda
Indonesia, ketika para generasi muda yang
peduli budaya Indonesia mengelar pagelaran di Negara sendiri yang ramai
mengapresiasi generasi muda pertukaran pelajar dari luar negeri, ketika generasi muda kita yang menuntut ilmu di
luar negeri masih bangga menampilkan budaya mereka, bangga mengunakan pakaian daerah mereka di luar negeri, masih banyak generasi muda di negeri sendiri, yang malu dikatakan kuno ketika menonton
pagelaran tari, malu dikatakan tidak modis ketika
berpakaian adat. tetapi tidak malu bergaya gaya ala
artis korea. sedikit kontibusi akan berdampak
banyak untuk Indonesia, ketika tidak hanya di hari jumat
mengunakan batik.
1 pagelaran budaya di hari jumat di setiap
instansi pemerintah dan swasta
Apakah generasi muda bisa dan sanggup
mewujudkanya
Untuk anak dan cucu kita nantinya
1 uploud di media social pagelaran budaya
setiap jumat berdampak besar untuk Indonesia
Penulis R. Ngt Bintari Saptanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar