Mengapa Pengantin Jawa Identik
Yogyakarta dan Surakarta?
Mungkin kita selalu bertanya atau bahkan tidak tahu, kenapa
pengantin jawa hanya identik dengan Gaya Yogyakarta dan Gaya Surakarta. Padahal
kita tahu, bahwa jawa bukan hanya itu, di Pulau Jawa terdapat puluhan Tata Rias
Pengantin, mulai dari ujung barat hingga timur. Dari tanah sunda sebagai bagian
barat tanah jawa dengan berbagai macam kekhasan sigernya, jawa tengah yang
hanya dikenal Yogya dan Solo serta beberapa gaya pengantin yang jarang orang
tahu seperti TRP Semarangan, Cilacap dan daerah di jawa tengah lainnya yang
mulai bermunculan dan membakukan TRPnya masing-masing. Di Jawa Timur bahkan
setiap kota dan kabupaten memiliki TRPnya masing-masing dengan khasnya yang
sangat berbeda, mulai dari Bojonegoro, Ponoragan, Surabaya, Banyuwangi, Madura
dengan Kratonnya, dan beberapa daerah lainnya. Namun, kenapa Pengantin Jawa
Hanya Identik dengan TRP Yogyakarta dan Surakarta?
Yogyakarta dan Surakarta merupakan kerajaan atau kraton yang
terjadi dari perpecahan Mataram. Mataram merupakan kerajaan tua yang sampai
saat ini masih menunjukan eksistensinya diberbagai bidang. Sebagai kerajaan
yang besar dan berpengaruh di pulau jawa menjadikan Mataram menjadi pelopor
atau bahkan menjadi panutan. Pengaruh Majapahit sebagai kerajaan yang terbesar
di Nusantara kala itu memberikan warna yang luar biasa bagi Mataram khususnya
dalam Tata Rias Pengantinnya. Sogo Upil sebagai
istilah yang dipakai pada busana jaman Majapahit sampai saat ini masih
diterapkan pada masyarakat jawa khusunya pada masyarakat Yogyakarta.
Perjanjian Giyanti sebagai tanda perpecahan kerajaan Mataram
menjadi titik awal munculnya gaya pengantin yang baru pada Kraton Surakarta dan
Yogyakarta. Sebenarnya Yogyakarta membawa sebagian gaya berpakaian kerajaan
Mataram, dari gaya Pengantin hingga pakaian sehari-hari. Paes Ageng dianggap
sebagai pusaka kerajaan Mataram menjadi hak Kraton Yogyakarta. Hal tersebut
membuat Surakarta menciptakan gaya baru, dari gaya pengantin hingga pakaian
sehari-hari.
Mataram yang dianggap kerajaan besar masyarakat jawa mendapat
tempat tersendiri sampai saat ini. Sebagai keturunannya Yogyakarta dan
Surakarta dikenal oleh masyarakat luas sebagai kerajaan Jawa. Maka dari itu
kenapa masyarakat umum lebih mengidentikan Pengantin gaya Yogyakarta dan
Surakarta sebagai pengantin Jawa.
Pengantin Jawa dianggap sebagai sesuatu yang baku dan tidak
ada perubahan yang mencolok dari jaman dahulu hingga saat ini. Mempertahankan
eksistensi dan menjaga budaya jawa yang tetap dilakukan oleh seluruh masyarakat
yang menjadi bagian dari Keraton. Hal ini dilakukan untuk agar tetap lestarinya
suatu kebudayaan khususnya jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar